Senin, 25 Maret 2013

Perbandingan Air Quality Index Meksiko dan Indonesia

Untuk menentukan nilai Air Quality Index di Meksiko, pertama-tama SIMAT (Sistema de Monitoreo Atmosferico) atau Atmospheric Monitoring System mengumpulkan data-data konsentrasi tiap polutan dari seluruh stasiun pemantau yang terletak di 30 lokasi, beberapa diantaranya adalah :
  • Camarones
  • Coyoacan
  • Hospital General de Mexico
  • Merced
  • Nezahualcoyotl
  • Pedregal
  • San Agustin
  • Santa Fe
  • San Juan de Aragon
Berikut adalah contoh keseluruhan data konsentrasi PM2,5 yang dikumpulkan dari stasiun-stasiun diatas pada tanggal 1 Januari 2013 :



Data ini kemudian dikonversi menjadi indeks dengan rumus :




Kemudian, polutan dengan nilai indeks paling tinggi akan dipilih menjadi parameter kritis, yang akan menentukan indeks kualitas udara pada hari itu. Indeks udara hari itu kemudian dideskripsikan sesuai dengan rentang-rentangnya, yaitu :
  •  GOOD (0-50), dimana polusi udara tidak memiliki resiko apapun, masyarakat dapat melakukan aktivitas di luar ruangan dengan aman.
  •  MODERATE (51-100), dimana untuk beberapa jenis polutan dapat menyebabkan gangguan kesehatan  untuk sebagian kecil populasi yang secara tidak umum sensitif terhadap pencemaran udara.
  •  UNHEALTHY FOR SENSITIVE GROUP (101-150), dimana yang termasuk golongan sensitif adalah penderita penyakit paru-paru atau jantung, anak-anak dan kaum lansia, serta mereka yang sering berkegiatan di luar ruangan. Bagi mereka konsentrasi ini sudah dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
  •  UNHEALTHY (151-200), dimana semua orang dapat merasakan dampak kesehatan, dan mereka yang masuk ke golongan sensitif dapat jatuh sakit. Golongan-golongan sensitif seperti sudah dicantumkan diatas tidak boleh melakukan aktivitas outdoor sama sekali.
  •  VERY UNHEALTHY (>200), dimana semua orang dapat merasakan dampak kesehatan. Semua orang harus menghindari aktivitas luar ruangan.

Tampilan visual yang digunakan untuk menunjukkan nilai indeks ke masyarakat adalah peta dari Meksiko itu sendiri yang mana tiap titik stasiun diplotkan berdasarkan nilai AQI-nya pada hari ini. Warna indeks dijadikan warna titik-titik stasiun pemantau. Indeks hari itu ditunjukkan dalam bentuk pemberitahuan akan polutan yang menjadi parameter kritis dan nilai indeksnya. Tercantum juga forecast yang menunjukkan nilai AQI pada hari itu juga ramalan nilai AQI di esok harinya.

Untuk di Indonesia itu sendiri, data konsentrasi udara juga dikumpulkan dari berbagai stasiun pantau. Namun data yang berhasil dikumpulkan lebih tidak lengkap bila dibandingkan dengan data dari stasiun-stasiun pantau Meksiko. Rumus yang digunakan untuk konversi sama, namun interpretasinya berbeda. Di Indonesia, indeks tidak sehat berada pada range 100-199, sementara berbahaya berada pada >300. Dapat dikatakan bahwa udara di Meksiko lebih bersih di Indonesia, karena yang terhitung berbahaya di Meksiko belum terhitung berbahaya di Indonesia.

Dari segi estetika penampilan indeks ini sendiri, Meksiko yang memiliki berbagai macam peta, baik peta yang menunjukkan stasiun-stasiun pantau, kawasan, wilayah administrasi, hingga persebaran polutan tampak jauh lebih menarik dan public-appealing dibandingkan Indonesia yang bahkan tidak memiliki official website yang menunjukkan ISPU dari hari ke hari.


Dari segi manfaat bagi masyarakat, website SIMAT ini juga dilengkapi dengan rekomendasi juga anjuran bagi masyarakat, seperti :
  • Mengurangi waktu yang dihabiskan di luar rumah, serta memastikan bahwa jendela tertutup
  • Meningkatkan kesadaran akan informasi tentang kualitas udara
  • Mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung antioksidan
  • Menghindari paparan bagi kaum-kaum yang sensitif
  • Membantu mengurangi pencemaran udara dengan menghindari penggunaan kendaraan bermotor

Semoga Indonesia lekas memiliki official website yang memuat informasi-informasi ini, serta dikemas dengan menarik agar masyarakatnya menjadi semakin peduli dengan pencemaran udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar